Langkah Pertama

Langkah Pertama

Alhamdulilah, aku sudah istirahat sejenak.

Melelahkan sekali minggu pertama kuliah di semester empat. Bukan hanya karena materi yang terasa asing, tapi beban tugas organisasi yang membuatku sekarat. Untuk kesekian kalianya aku ngalamin yang namanya burnout. Kelelahan sangat parah, dari fisik, mental, emosi, semuanya.

Penyebabnya beragam, yang jelas ini efek dari akumulasi tekanan  sehari-hariku. Selama senin-jumat, selalu, kuliah jam 07.00-16.00 lalu 19.00-sekian aku organisasi. Capek? Banget. Dan parahnya sabtunya, aku ke bandarlampung, untuk hal yang ‘sia-sia’.

Apakah aku harus jelaskan ke  sia-siannya itu? Jadi, di hari itu aku ada acara Lokakrya UKM U Saintek, aku jadi PJ konsumsinya, sebenrnya udah kudelegasikan tugasnya ke adik tingkat, tapi dia ga bisa belinya. Akhirnya aku yang beli. See? Sederhana ya? Oh tidak, jarak rumahku ke sana itu 1 jam lebih. Aku naik motor, dalam keadaan sakit. Lalu jam 9 nya aku ada acara di fk, pas nyampe sana, baru tau bahwa kegiatan online. Akukan wakilin Lunar, tapi ketuaku ga bilang ke aku sebelumnya. Aku kecewa banget.

Aku udah terlanjur izin di lokakarya, mau balik ke sana lagi, terlanjur rusak perasaanku. Memang  lagi capek banget kemarin, gampang sensitif. Trus akhirnya aku jajan sama ke gramed. Seneng-senen aja. Ke tempatnya kesty. Tapi, rasa kesalku ngga hilang, tetep mempertanyaan “untuk apa aku ke balam?” seandainya di rumah pasti aku  bisa istirahat, ngerjain tugas, atau belajar.

Sepanjang jalan aku nangis. Karena yang aku harapkan ngga kejadian. Aku berhadap bisa silaturahmi sama temen-temen saintek, nyatanya ngga. Aku berhadap bisa ngobrol sama anak-anak LK lain di FK, nyatanya ngga. Yang ada aku hanya buang-buang waktu tenaga. Dan parahnya aku baru saja patah hati. Mantanku upload foto berdua sama pacar barunya. Yang buatku marah, pacarnya jauh lebih cantik dari aku dan dia udah inggkar janji sama aku. Dulu kami menghakhiri hubunga karena  apa? Mau menjauh dari maksiat dan mendekatkan diri pada Allah, tapi, apa? Rasanya seolah aku terkhianati.

Ssesampaiinya di rumah, aku pun ngga bisa istirahat, karena tetep banyak  pikiran. Dan jeng aku tesadar, aku mengalami ‘bunrout’.

Yang bisa kuanalisis di sini adalah, kurangnya komunikasi dengan anak danus, presidium saintek, lunar, temilnas. Terlalu perfeksionis, aku nuntut semua yang kukerjain harus sempurna. Aku ngga bisa bedain, kapan waktu istirahat, kerja, dan belajar. Ibadahku tetep ga jelas. Masih berkabut. Kurang baca Al-Quran.

Tapi yang mulai baik, belajar sehari 5 menit dari senin-jumat. Bagus, punya catetan kuliah yg belum lengkap, bisa ngelewati hari-hari yang berat kemarin. Selamat. Udah bisa berjuang selama ini. Makasih yaa Astri, makasih sayang.

Makasih juga udah cari pertolongan tadi malem. Hal baik lainnya adalah, aku mulai tanggung jawab.

 

Kesimpulannya, tetep berusaha yaa, walaupun mereka lebih pinter dari kamu, lebih jago organisasi, itu  gapapa. Yang jadi patokan itu bukan mereka, okey, bandinginnya sama dirimu yang kemarin yaa as. Mereka yang ipk selangit dan ga berorganisasi, mungkin mau jadi dokter atau professor. Tapi, karena target kamu buat RS jiwa, dan studio tari, music, olahraga, dll yang untuk nunjang kesehatan mental. Ya wajar gitu. Jadi, jangan berkecil hati. Ayok, belajar bareng-bareng. Kuliahnya di sriuisin okey, organisasinya ya dilanjutin, ngga usah khawatir. Pelan-pelan. Badly, and then improve.

Plan di minggu kedua:

1. selesain tugas minggu ke-1

2. persiapin csl bagian 1

3. siap-siap tutorial

4. list apa aja yang harus dikerjain di organisasimu, tari? Mau buat ig ngga? Tp ga usah diporsir ya as, buat aja dulu rancangannya mau ngapain, eksekusinya  pelan-pelan aja

5. asdos histo, belajar, belajar sukarelawan

6. siap-siap ujian.

 

Aku tau ini belum spresifik, kita  lanjut di buku planning aja yaa, begitulah, refleksiku di minggu ke-1. Semoga ketika kamu baca ini As, kamu jadi inget, kamu bisa ngelewatin masa-masa hectic kemarin. Stay healt ya.

Comments

  1. Apa yang udah terjadi semoga ada hikmahnya, semangaat Astri..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Tugas Refleksi Diri