Posts

Showing posts from March, 2021

Langkah Pertama

Langkah Pertama Alhamdulilah, aku sudah istirahat sejenak. Melelahkan sekali minggu pertama kuliah di semester empat. Bukan hanya karena materi yang terasa asing, tapi beban tugas organisasi yang membuatku sekarat. Untuk kesekian kalianya aku ngalamin yang namanya burnout. Kelelahan sangat parah, dari fisik, mental, emosi, semuanya. Penyebabnya beragam, yang jelas ini efek dari akumulasi tekanan   sehari-hariku. Selama senin-jumat, selalu, kuliah jam 07.00-16.00 lalu 19.00-sekian aku organisasi. Capek? Banget. Dan parahnya sabtunya, aku ke bandarlampung, untuk hal yang ‘sia-sia’. Apakah aku harus jelaskan ke   sia-siannya itu? Jadi, di hari itu aku ada acara Lokakrya UKM U Saintek, aku jadi PJ konsumsinya, sebenrnya udah kudelegasikan tugasnya ke adik tingkat, tapi dia ga bisa belinya. Akhirnya aku yang beli. See? Sederhana ya? Oh tidak, jarak rumahku ke sana itu 1 jam lebih. Aku naik motor, dalam keadaan sakit. Lalu jam 9 nya aku ada acara di fk, pas nyampe sana, baru tau bahw

Dibawah Tekanan

Dibawah Tekanan ”Sekarang ketika liburan okey, semuanya bisa kujalanin. Tapi pas masuk   besok, aku takut ambruk” “Aku takut kaki atau perutku keram, napasku kehabisan, ada ombak tinggi, badai dasyat, daratannya ga segara terlihat, banyak yang lebih hebat dariku. Dan aku mati tenggelam sendirian di samudra ini.” Setalah seminggu diampiri oleh takut, cemas, kwahatir, marah, dan berdebar. Akhirnya aku menemukan semua makna baru. Siapa yang sangka, atas kehadiran mereka, aku jadi belajar meditasi, makin buka wawasan, ide untuk buat applikasi self helpler, pertolongan untuk diri sendiri. Kayanya aku bener-bener harus buat Mekanisme P3K. Pertolongan pertama pada kesepian, ketakutan,   kecemasan, dan ke ke lainnya. Bukan untuk lomba, cari keuntungan biaya, atau pujian dan sanjungan. Aku beneran pengen buat applikasi yang ramah buat orang yang lagi ngga nyaman dengan dirinya sendiri. Aku memang belum tau gimana ngerealisasiiinnya. Tapi, aku pengen berjuang. Aku sudah menemukanmu, tuju

Ini Semua Menyakitkan

-Menyakitkan- Aku khawatir banget akan banyak hal. Dan aku ngga tau harus gimana? Aku selalu nanya, harus gimana, harus gimana, sampe kepala aku mau pecah, dan jantungku berhenti berdetak karena neurotrasmiter dari otak yang mogok. Aku takut, aku harus cari bantuan. Yaps. Satu sisi, sepertinya ortuku lagi banyak masalah, temenku juga, trus mau konseling online mahal cuy, 150 ribet 45 menit. Sayang banget uangnya whwhwhwh. Aku kesepian. UKT belasan juta. Aku bingung harus gimana. Mengerikan sekali. Ternyata selama ini, aku ngga pernah berpikir akan seperti apa kedepan. Aku ngga nyangka masalah biaya ngebuat aku frustrasi banget. Apa aku pantes hidup di dunia ini Tuhan? Aku harus gimana? Ini adalah amunisiku untuk menghadapi dunia 5   tahun kedepan. Aku menjadi dokter dan seorang peneliti. Untuk apa organisasi? Untuk berlajar mengatur diri, pembagian waktu, tanggung jawab, dan belajar. Ini semua adalah proses. Untuk peraasan khawatir akan mamah   ayah, ya memang seharusnya begitu.

Mencari Diri

Konsep diri seperti apa yang harusnya aku pake? Banyak yang aku risaukan sekarang. Tentang kehidupanku kemarin, sekarang dan masa yang akan datang. 1.        Waktu istirahtku yang ngga teratur 2.        Porsi main instagramku yang berlebihan. 3.        Mempertanyakan mimpi dan tujuanku 4.        Perasanku yang semakin berkembang atau malah layu? 5.        Penurunan kemampuan berpikir logis 6.        Pengen punya konsep pribadi sendiri tentang diri sendiri dan alam semesta seisinya 7.        Uang? 8.        Mau dibawa kemana blog, konten instagramku, dan youtubeku? 9.        Bahasa inggrisku   atau menulis karya ilmiah, mana yang paling prioritas sekarang? 10.    Aku pengen nerbitin literature review. How? How? Kenapa aku cuman bermimpi tanpa menusun strategi? 11.    Bapin? Ukm saintek? Fsi? 12.    Kontribusi apa aku ke masyarakat? Minimal lingkungan fk unila?   Apapun itu, yang paling terasa adalah emosiku semakin aneh. Aku tetep khawatir, tapi ada secerca