Menyelesaikan Rindu

Ada hal menggelitik yang kusadari saat bertemu dengannya setelah satu semester terpisah, ternyata saat berjumpa pun tetap 'rindu' 


Ada gerangan apa ini? Mengapa rasa ini begitu misterius. Aku bertanya dalam diam, apakah selama ini ternyata yang kurindukan bukan dia?


Aku hanya geleng geleng kepala, sebab tahu betul siapa orangnya. Tentu dia. Tapi pagi ini aku mendapat jawaban, mungkin karena semalem aku kesusahan sekali untuk tidur karena 'rasa menarik' ini. Sehingga saat berhasil terlelap dan bangun dihadiahi pernyataan 'oh bisa jadi ini'


Apa sih rindu itu? Aku pun kesusahan menerjemahkannya, yang kuyakinin rindu adalah manifestasi kasih sayang. Jika diibaratkan pohon, rindu adalah buahnya. Dan pohon itu cinta. Cieleh serius bgt bacanya. 


Tapi bener ngga si? Emngnya bisa kita merindukan orang yang ngga kita sayang? Nggakan? Kuat lemahnya rindu bergantung pada besar kecilnya cinta. Wedeehh


Terus gimana nih kalau udah rindu? Nah inii yang mau aku bahas :') karena emng hard banget


Wait, aku abis baca ini. Jadi, Irfan, anak laki-laki Buya Hamka, keheranan karena tersadar kebiasaan aneh ayahnya. Buya Hamka bisa membaca Al Qur'an lama sekali hingga berjam jam. Karena penasaran Irfan mutusin untuk bertanya, bagaimana ayahnya mempunyai kekuatan mampu membaca Alquran selama ini. Bagaimana jawaban Buya Hamka?


"Kau tahu, anakku. Ayah dan ummi telah berpuluh tahun lamanya hidup bersama. Tidak mudah ayah melupakan kebaikan ummi itulah sebabnya, bila datang ingatan ayah kepada ummi, ayah mengenangnya dengan bersenandung namun apabila ingatan ayah tenang ummi muncul begitu kuat. Ayah lalu mengambil air wudhu. Ayah salat tobat dua rakaat. Kemudian mengaji, ayah berupaya mengalihkan dan memusatkan pikiran dan kecintaan ayah semata mata kepala Allah''


Begitu ceritanya, rindu istrinya itu wajar kan, sudah halal, tapi dia serahkan ke Allah. Biar kerinduannya ngga membuat cemburu Allah. Nah apalagi, kalau yang kita rindukan seseorang yang belum..... Nah cobaa isi sendiri. Hehe


Jadi ternyata, penawar rindu bukan bertemu. Mungkin seusai bertemu pada jangka waktu sekian masalah rindu terlihat selesai. Tapi pertemuan hanyalah semacam umpan, yang memprovokasi rindu rindu berikutnya untuk datang lebih rajin. Valid? :')


Maka, ketika rindu datang, apalagi pada seseorang yang belum pasti dan jelas apakah dia jodoh kita atau bukan, dan belum jelas pula dia merindukan kita atau tidak, ambilah wudhu, bacalah Al-Qur'an, beristigfar, sampai rasa ketenangan melingkup hadir. Jangan sampai urusan perasaan mengalihkan ingatan kita pada-Nya.


Selamat mencoba. Selamat menikmati rindu. Daripada melawan sebuah rasa, lebih baiknya disalurkan perasaan tersebut lewat sesuatu yang positif, seperti tulisan, karya, doa, dan yang terpenting dikembalikan kepada Sang Pemberi Rasa.

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Tugas Refleksi Diri