Kenapa Aku Butuh Pacar?
Kenapa Aku Butuh
Pacar?
Diabaikan orang terkasih memang
menyedihkan, apalagi sampai digantikan. Setelah banyak waktu dihabisakan
bersama, ditinggal tanpa alasan membuat kita sangat merana. Sanggupkah kita tetap bernapas
dalam kehampaan ini? Dari sekian hujan tanda tanya, masalah terkait yang ada di
judul bagiku paling cocok untuk dijamah. Maklum, aku manusia yang mulai haus
cinta. Ada apa gerangan? Kenapa hasrat mempunyai kekasih kian hari makin
melejit? Apa yang sebaiknya dilakukan untuk menetralkan emosi ini? Ada dua alasan yang paling mendasar kenapa butuh pacar yakni dorongan internal
dan eksternal. Untuk lebih jelas, ini pernyebabnya:
1. Sebagai Penyemangat
Masing-masing dari kita membutuhkan dukungan untuk maju. Baik ketika
bahagia maupun duka, kehadiran seseorang sangat diharapkan, terutama kekasih.
Ia bisa menjadi alarm pengingat kamu ketika mulai malas untuk mengejar
cita-cita. Ia pun bangga dengan pencapainmu dan tidak ragu untuk berbagi
pemikirannya ketika kamu ada masalah.
2. Mengatasi Rasa Kesepian
Kesepian cukup menyulitkan untuk sebagian orang. Dengan adanya pacar, kesepian
seketika sirna begitu saja, kita bisa seru-seruan bareng atau sekadar curhat lewat
whatsapp.
3. Tempat Saling Menyayangi dan Melindungi
Ketika kita tidak lagi dapat dikatakan sebagai anak-anak, tentu saja
rasa sayang dan ketertarikan terhadap lawan jenis berubah, begitu pun dengan
keinginan bawah sadar untuk menyalurkan emosi ini dengan memiliki pasangan hidup. Kita mulai membuktikan pada kehidupan, bahwa kita sudah menjadi manusia dewasa yang bisa diandalkan dan bertnggung jawab.
4. Biar Ada yang Dipamerin
Setidaknya teman dan keluargamu
bisa berhenti mengataimu jomblo. Syukur kalau punya pacar yang cakep, kamu bisa
dengan bangga memposting foto berdua kalian di instagram dan menggandengnya di
depan mantan.
5. Bersenang-Senang ‘Having Fun’
Menurut pandanganku, alasan ini menduduki posisi tertinggi. Disadari
atau tidak, kontak fisik dengan pacar mudah sekali terjadi. Bahkan
kecupan kening saat hendak berpisah setelah kencan dianggap lumrah. Tapi yang harus kamu
sadari, ini hanya nasfu semata. Awalnya mungkin hanya pasaran, tapi akhirnya akan keterusan, dan berlanjut kehal yang berisiko. Dimulai dengan bergandengan tangan hingga ‘ml’ a.k.a
tidur berdua.
Kamu punya alasan yang lain?
Sebernarnya banyak alternatif lain untuk memenuhi pencarian
jati dirimu ini tanpa pacaran.
- Penyemangat paling baik datangnya dari diri sendiri dan orang tua. Bukan pacar.
- Kalau kamu merasa kesepian, mungkin hanya karena jauh dari Tuhan, coba dekatkan dirimu denganNya. Bukan karena kamu butuh pacar.
- Butuh pelampiasan rasa cinta? kamu bisa mulai mencintai diri sendiri, keluarga, teman-temanmu, dan alam sekitar.
- Kamu pun tak perlu pamer dan takut dicemooh apa-apa. Jadilah dirimu sendiri.
- Having Fun? Nanti kamu kalu udah nikah bisa setiap hari, tenang aja. Masih banyak waktu.
Masih butuh pacar?
Apapun alasanmu itu, ketika kamu serius ingin memiliki seorang kekasih, hal
yang perlu kamu lakukan hanyalah menikah.
Kalau belum siap dan terpaksa banget butuh pacar. Maka pacaranlah yang sehat. Kamu harus seagama, punya tujuan jelas yang sama, siap berkomitmen, siap ekonomi, sehat secara fisik, emosional, sosial, dan seksual. Harus rasional, bukan cuman emosional.
Kalau belum siap dan terpaksa banget butuh pacar. Maka pacaranlah yang sehat. Kamu harus seagama, punya tujuan jelas yang sama, siap berkomitmen, siap ekonomi, sehat secara fisik, emosional, sosial, dan seksual. Harus rasional, bukan cuman emosional.
Jika itu pun kamu belum mampu, berpuasalah. Tahan dan
perbaiki diri kita masing-masing. Semoga tidak ada penyesalan dimasa depan. Pacaran
itu pilihan, pernikahan itu kepastian. Mari muliakan dirimu!
Comments
Post a Comment