Kejujuran
AYO MIKIR!
Paling males itu disaat-saat seperti ini. Ujian lagi-ujian lagi, emangnya penting ya?
Udah susah-susah belajar, toh nantinya ga kepake juga, untuk apa capek-capek ngafalin? Sekarang semua sudah digantikan mesin.
Kalian pernah denger tentang revolusi industri, ga?
Apasih itu?
Secara simpel artinya adalah perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang. Perubahan besar ini tercatat sudah terjadi tiga kali dan saat ini kita sedang mengalami revolusi industri yang keempat.
Tahun 1750-an
Revolusi Industri 1.0
Tenaga menusia tergantikan oleh mesin uap.
Tahun 1870-an
Revolusi Industri 2.0
Mesin uap pakai tenaga listrik dan minyak bumi.
Tahun 1970-an
Revolusi Industri 3.0
Mesin-mesin mulai otomatis dengan sistem terprogram, yang kerja robot.
Tahun 2000-an. Sekarang nih!
Revolusi Industri 4.0
Hampir semua komponen pakai internet. Kalau gak mau berkembang (pakai internet), kacau.
Tapi itu bukan berarti kita harus cari jawaban diinternet waktu ujiankan?
Di Indonesia semua diukur dengan nilai.
Jadi, apakah nilai menjadi tujuan? (Coba jawab sendiri)
Banyak yang bilang ujian itu ngga penting, ga dibawa mati, ga memengaruhi esok, eh tapi anehnya mereka malah menyontek untuk nilai tinggi.
Mungkin biar dinggap pinter atau dapat pujian ya.....
Semuanya ikut andil dalam kecurangan ujian di Indonesia. Mulai dari guru yang membocorkan soal dan kunci jawaban, pengawas yang asik ngomongin pernikahan Syahrini, hp yang luput dari pengawasan, catatan-catatan nakal, hingga siswa lain yang diam saja menatap semua kriminalitas ini seolah yang mereka lakukan benar.
Saya bukannya iri hati, cemburu, dengan nilai tinggi yang akan mereka peroleh nanti. Namun, saya risih dengan keadaan ini.
Kita harus sadar bahwa nilai yang jelek bukan berarti sesorang itu bodoh, hanya dia tidak berbakat di bidang itu. Maka, kita seharusnya sadar, jika ada ujian tidak perlu 'NYONTEK'
Toh, dunia sekarang yang dicari bukan mesin pencetak nilai, tapi manusia yang unggul. Seperti Nabi Muhammad yang tidak hanya pintar, tapi ia amanah, jujur, dan juga menyampaikan.
Ayo tegakkan kebenaran!
Jadilah manusia, jangan jadi mesin. Apalagi sampah!
Paling males itu disaat-saat seperti ini. Ujian lagi-ujian lagi, emangnya penting ya?
Udah susah-susah belajar, toh nantinya ga kepake juga, untuk apa capek-capek ngafalin? Sekarang semua sudah digantikan mesin.
Kalian pernah denger tentang revolusi industri, ga?
Apasih itu?
Secara simpel artinya adalah perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang. Perubahan besar ini tercatat sudah terjadi tiga kali dan saat ini kita sedang mengalami revolusi industri yang keempat.
Tahun 1750-an
Revolusi Industri 1.0
Tenaga menusia tergantikan oleh mesin uap.
Tahun 1870-an
Revolusi Industri 2.0
Mesin uap pakai tenaga listrik dan minyak bumi.
Tahun 1970-an
Revolusi Industri 3.0
Mesin-mesin mulai otomatis dengan sistem terprogram, yang kerja robot.
Tahun 2000-an. Sekarang nih!
Revolusi Industri 4.0
Hampir semua komponen pakai internet. Kalau gak mau berkembang (pakai internet), kacau.
Tapi itu bukan berarti kita harus cari jawaban diinternet waktu ujiankan?
Di Indonesia semua diukur dengan nilai.
Jadi, apakah nilai menjadi tujuan? (Coba jawab sendiri)
Banyak yang bilang ujian itu ngga penting, ga dibawa mati, ga memengaruhi esok, eh tapi anehnya mereka malah menyontek untuk nilai tinggi.
Mungkin biar dinggap pinter atau dapat pujian ya.....
Semuanya ikut andil dalam kecurangan ujian di Indonesia. Mulai dari guru yang membocorkan soal dan kunci jawaban, pengawas yang asik ngomongin pernikahan Syahrini, hp yang luput dari pengawasan, catatan-catatan nakal, hingga siswa lain yang diam saja menatap semua kriminalitas ini seolah yang mereka lakukan benar.
Saya bukannya iri hati, cemburu, dengan nilai tinggi yang akan mereka peroleh nanti. Namun, saya risih dengan keadaan ini.
Kita harus sadar bahwa nilai yang jelek bukan berarti sesorang itu bodoh, hanya dia tidak berbakat di bidang itu. Maka, kita seharusnya sadar, jika ada ujian tidak perlu 'NYONTEK'
Toh, dunia sekarang yang dicari bukan mesin pencetak nilai, tapi manusia yang unggul. Seperti Nabi Muhammad yang tidak hanya pintar, tapi ia amanah, jujur, dan juga menyampaikan.
Ayo tegakkan kebenaran!
Jadilah manusia, jangan jadi mesin. Apalagi sampah!
Comments
Post a Comment