Putus Asa dan Cara Menyikapinya
Putus Asa dan Cara Menyikapinya Selain air, seutuh gelas dapat mengandung udara, batu, dan debu. Begitu pun manusia yang terdiri atas jiwa dan raga. Lantas, ditubuh yang berlebel aku, ada berapa banyak jenis mahluk yang mengisi? Aku kerap takut padanya, orang asing yang menjelma menjadi mahluk buas. Susah ditebak, dikendalikan, dan dihindari. Saat ini, harapanku hanya ingin bebas dari cengkramannya. Genap seminggu ia menghantui. Memaksa untuk dituruti. Tak kuasa membuatnya raib atau mengalihkan pandang. Aku terkepar, terbujur kaku, tergeletak sendirian di kamar. Terkunci dalam ruang pengap yang gelap. Banyak suara mistirius yang membisikan untuk “mati” dan “benci pada Tuhan”. Lebih dari sekedar cemas. Ia adalah putus asa. Mungkin saat ini aku disisipi setan. Apa yang harus aku lakukan? Apa solusi dari putus asa? Menyambung asa. Mengikat kembali harapan-harapan yang putus. Pertama, ingat tujuanmu diciptakan Allah untuk apa, yakni beribadah, menjadi khalifah atau wakil Allah...