Posts

Showing posts with the label Bertanya

Buat kamu yang tak bisa bercerita

Bagaimana caranya memulai percakapan? Meminta pertolongan? Menurutku kamu bisa memulainya dengan menghidupkan cahaya, supaya tidak ketakutan dalam gelap. Beranikan diri mencari pertolongan. Menarasikan masalahnya dan minta solusi.  “Tapi, aku hanya ingin didengar, tak mau nasihat, sampah” Baiklah, kalau gitu bilang saja, “Aku boleh cerita tidak? Apakah kamu punya waktu hari ini untuku?” Terdengar lebay? Tapi bisa menjadi alternatif Kamu boleh diam saja, tapi harimu bisa diserang keputusasaan. Jika kamu merasa tak nyaman memberatkan orang lain, buat dirimu dimasa depan mau diberatkan orang lain. Yang kuat menolong yang lemah.  “Tapikan semua orang menderita, emangnya mereka bisa menyelesaikan urusanku?” Ya memang ga bisa! “Terus kenapa harus cerita?” karena kamu butuh. Bukan hanya tubuh yang perlu nutrisi, jiwamu butuh ketenangan.  "Walau tidak bisa bersuara aku menikmati semua ketidakjelasan ini. Sakit ini, sepi ini" Sampai kapan? "Aku juga ngga tahu" Kenapa kam...

Jatuh Cinta Lagi

Jatuh cinta lagi? Aku buta melihat kebenaran? Sayangnya tidak lumpuh untuk berjalan dalam kemaksiatan. Kecacatan yang sempurna? Begitukah? Tersesat. Bukan karena tidak mengetahu arah yang benar. Tapi lupa untuk tetep berjalan kearahnya. Jasmaniku letih.Tapi, perasaanku enggan tuk rebahan. Rasa cemburuku dengan perempuan itu bukan karena ia dipilih oleh sesorang yang membuatku tertarik dan condong hati. Karena aku salah jatuh cinta lagi. Kenapa urusan lawan jenis begitu mengusikku tuhan, aku ngga tau harus berusaha bagaimana, aku takut, kembali ke terotoar saat naik motor dan jatuh pada lubang jalan yang digenangi sisa hujan. Mengambil yang bukan hakku atau jatuh tersungkur. Aku takut melenceng lagi dan lagi. Tuhan, belum selesai aku menghabiskan rasa bersalah padamu yang lalu, sekrang dia menambah rasa yang baru? Lukaku seperti tesiram pasir. Belum sembuh, kembali perih. Perjalanan ini bergitu melelahkan. Seakan aku lupa atas pertolonganmu. Mungkin memang ken...

Angkuh?

Angkuh? Banyak kesyukuran yang kerap kali keluyuran. Berlarian meninggalkan sang Tuan. Bertebaran merusak ala topan. Nanti saat sudah pergi, baru berdukalah ia sendiri. Kehidupan setengah tahun terakhir, sedikit membuatku kewalahan. Banting tulang mencari nilai sempurna, malah cacat sana sini yang ada. Dirasuki kesepian, kesedihan, kesialan, dan an an lainnya. Drama ya. Apakah hidup kita memang begitu? Tidak pernah puas. Rakus. Seenaknya lupa, akan transferan kebahagiaan setiap harinya. Kalau keangkuhan ini kupelihara, akan sebanyak apa kerugian yang kuterima? Angkuh semenit saja, sama dengan enam puluh detik amnesia terhadap nikmat yang ada. Maaf. Apa yang kucari di dunia ini? Semua keterbatasan ini, adalah undangan untukku berserah diri padamu, yang maha segala. ----------- Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. An Nahl: 18) 20/01/...